Contoh Laporan KP (Kerja Pratek)

Download file Lengkap doc. Klik disini

BAB I
PENDAHULUAN

Kota Langsa   sedang melaksanakapembangunan  dalam segala bidang, baik itu pendidikan, olahraga, kesehatan maupun informasi dan komunikasi. Demi mensukseskan  program  pemerintah  yaitu  dibidang  pendidikan  maka  di
  Kota Langsa  akan di bangun  gedung sekolah  dimana  sebelumnya  sekolaini hanya terd
iri dari 1 lantai, karena terbatasan lahan maka  gedung akan di bangun secara bertingkat serta didukung dengan sarana dan prasarana yang baik guna menunjang dan menselaraskan kebutuhan akan pendidikan.
Tujuan utama  dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di program studi Teknik Sipil. Tujuan lain yang harus dicapai mahasiswa  adalah mahasiswa  mengerti  mengenametode-metode kerja yang digunakan di lapangan,  Mahasiswa mampu mengenai alur komunikasi dan pergaulan dilingkungan kerja suatu proyek Pada intinya, melalui kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang tidak mungkin didapat melalui perkuliahan di kelas.
Proyek pembangunan  ini adalah Pembangunan  Ruang Kelas SMP Negeri 9 Langsa.  Pemilik  proyek  ini  adalah  Dinas  Cipta  Karya  Aceh  bidang  pendidikan. Sumber dana proyek ini berasal dari OTSUS (Atonomi Khusus) Aceh tahun anggaran 2014 dengan nilai  Rp 1.484.500.000,00- (Satu Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Pelaksanaan proyek ini melalui sistem pelelangan umum pasca kualifikasi yang dibentuk oleh pemilik proyek. Dari hasil pelelangan tersebut proyek ini dimenangkan dan dikerjakan oleh CV. HIDAYAH YAYA dengan nomor kontrak 53/SP/602.1/OTSUS/DISDIK/2017      pada  tanggal  11 Mei   2017.  Lokasi proyek Pembangunan Ruang Kelas SMP Negeri 9 Langsa terdapat di jalan panglima polem  No. 34.A  Kota  Langsa,  untuk  lebih  jelas dapat  dilihat  pada  gambar  sketsa lokasi proyek.
Dalam   hal  ini  penulis   tidak  dapat   mengikuti   sejak  awal  pekerjaan disebabkan keterlambatan penulis dalam pendaftaran kerja praktek di kampus dan terbatasnya  waktu  pelaksanaan  kerja  praktek  sementara  proyek  teladimulai.
Dalam hal ini penulis hanya dapat mengikuti sebagian item pekerjaan dalam kerja praktek ini. Adapun item pekerjaan yang diikuti selama  2 bulan pekerjaan yang diikuti yaitu :
1.      Pekerjaan Balok Lantai
2.      Pekerjaan Plat lantai
3.      Pekerjaan Tangga
4.       Pekerjaan Kolom Atas
5.      Pekerjaan Pasangan Bata
Untuk melaksanakan  kerja praktek  ini diberikan  waktu selama  3 bulan. Selama proyek ini penulis diwajibkan untuk mengikuti kegiatan proyek konstruksi yang   dapa memberika gambara bag penulis   untuk   melaporka hasil pengamatan,  dan juga diharapkan  berperan  dalam  pelaksanaan  proyek tersebut. Sehingga  penulis  dapat  memahami  semua  masalah-masalah   yang  timbul  di lapangan serta mengetahui tentang pembangunan sebuah konstruksi gedung yang benar. Selain Kerja Praktek (KP) penulis tidak hanya mengikuti kegiatan-kegiatan pekerjaan yang tersebut diatas tetapi penulis juga mengamati serta pengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.


BAB II
SPESIFIKASI UMUM YANG MENUNJANG PELAKSANAAN

Terlaksananya  suatu  proyek  dengan  baik  dan  teratur  didukung  dengan adanya struktur organisasi proyek yang terkoordinasi secara teknis dan sistematis, dimana pihak-pihak  yang terlibat didalamnya  bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Selain itu, dengan adanya struktur organisasi tersebut membuat pihak-pihak yang terlibat didalamnya dapat berinteraksi dengan baik dan saling mendukung antara satu pihak dengan pihak yang lain agar tercapainya penyelesaian proyek yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan tepat pada waktunya.

2.1       STRUKTUR ORGANISASI
Dalam mewujudkan pembangunan proyek sangat diperlukan struktur organisasi  pekerjaan.  Organisasi  merupakan  tempat  berkumpulnya  orang-orang yang  bekerja  sama  untuk  mencapai  suatu  tujuan.  Organisasi  merupakan  suatu tatanan secara sistematik yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya (Ahmad Suryadi, 2013). Masing-masing unsur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda Untuk mencapai suatu tujuan organisasi merupakan kewajiban pimpinan dalam  menciptakan  serangkaian  hubungan  kerja.  Untuk  mencegah  kesimpang siuran dalam melaksanakan tugas. Adapun unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas SMP Negeri 9 Langsa adalah sebagai berikut:
1.      Pemilik Proyek (Bowheer).
2.      Konsultan Perencana.
3.      Konsultan Pengawas.
4.      Pelaksana.
Seluruh pihak yang terdapat didalam struktur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda, tetapi dalam pelaksanaannya saling terkait satu sama lainny sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan akan memperoleh hasil yang baik.

2.1.1    Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik Proyek adalah badan usaha baik swasta maupun pemerintah yang memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan dan menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan agar dapat dibuatkannya rancangan struktur dan rencana anggaran biayanya.
Pemilik  Pembangunan  Ruang  Kelas  SMP  Negeri  Langsa  adalah  Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh dalam hal ini diwakili Kuasa Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Barang dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa. Untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan maka pemilik menunjuk wakilnya yang merupakan suatu organisasi di bawah koordinasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
Adapun tugas dan tanggung jawab pemilik proyek (Ahmad Suriyan, 2013 ) ialah:
a)      Membuat uraian tentang maksud dan tujuan pelaksanaan proyek baik dari segi keuangan maupun dari segi fisik sesuai petunjuk operasional.
b)      Memberi  bimbingan  pedoman  dan  pengarahan  kepada  unsur  pembantu pimpinan dan pelaksana dalam melaksanakan tugas masing-masing.
c)      Mengatur tata cara kerja proyek dalam suatu pedoman dalam membentuk panitia pelelangan (tender) dan memutuskan pemenang.
d)     Mengadakan  hubungan  kerja  dengan  instansi  Pemerintah  dan  Swasta sesuai dengan keperluan, termasuk mengadakan kontrak kerja.
e)      Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan dan mutu pekerjaan. f.   Bertanggung jawab atas penyelesaian proyek tepat pada waktunya.

2.1.2    Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu badan yang mampu dan ahli dalam perencanaan konstrtuksi. Pada pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas SMP Negeri 9 Langsa    sebagai    konsultan    perencananya    adalah    CV.  SAFNI CONSULTANT.
 Adapun Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana (Ahmad Suriyan, 2013) adalah:
a)      membuat  perencanaan  secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya;
b)      memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan;
c)      memberikan  jawaban  dan  penjelasan  kepada  kontraktor  tentang  hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat;
d)     membuat gambar revisi apabila terjadi perubahan perencanaan; dan e menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

2.1.3    Konsultan Pengawas (Supervisi)
Konsultan Pengawas adalah unsur yang diberikan kepercayaa dan wewenang oleh pemilik proyek untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan proyek  agar  tidak  menyimpang  dari  bestek  sehingga  tercapai  hasil  yang  baik menurut  persyaratan  yang ada dalam  kontrak.  Pada  Pembangunan  Ruang  Kelas SMP Negeri 9 Langsa   konsultas pengawasnya adalah CV. HAZARD CONSULTANT.
Adapun tugas dan tanggung jawa konsultan pengawas (Ahmad Suriyan, 2013) adalah :
a)      Mengawasi lajunya perkembangan proyek baik kualitas maupun kuantitas konstruksi secara keseluruhan sesuai dengan permintaan pimpinan proyek.
b)      Melakukan  perubahan-perubahan  dan penyesuaian  yang mungkin  terjadi selama pelaksanaan dengan mendapat persetujuan dari pimpinan proyek.
c)      Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan tentang kemajuan proyek
d)     Mengawasi ketetapan waktu pelaksanaan.


2.1.4    Pelaksana (Kontraktor)
Kontraktor  adalah suatu badan usaha yang mengerjakan  pekerjaayang diperoleh melalui suatu pelelangan. Berdasarkan hasil pengadaan barang dan jasa, pimpinan  proyek  menyetujui  CV.  HIDAYAH  YAYA  sebagai  pelaksana  pada proyek  Pembanguna Ruang   Kela SMP  Negeri   9  Langsa Hal  ini  diambil berdasarkan penyesuaian penawaran pada waktu pelelangan dan memenuhi persyaratan  sesuai  dengan  yang  telah  ditetapkan  serta  mampu  melaksanakan proyek tersebut dengan baik.
Dalam melaksanakan pekerjaan pimpinan perusahaan mengangkat seorang Manager   Lapanga yang  bertugas   dan  bertanggun jawab  terhada segala masalah yang   timbul di lapangan. Kemudian ditunjuk pula beberapa staf yang bekerja   menurut   bidangny masing-masing   dan  bertanggun jawab  kepada manager lapangan.
Adapun  tugas  –  tugas  dan  wewenang  kontraktor  pelaksana  terhadap masalah di lapangan (Ahmad Suriyan, 2013 : 5) adalah :
a)                   Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
b)                  Menyediakan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk pelaksanaan proyek.
c)                   Menyelesaikan  dan  menyerahkan  hasil  pekerjaan  sesuai  dengan  waktu yang telah ditentukan.
d)                  Mengadakan  perawatan  selama  proyek  tersebut  masih  dalam  tanggung jawab kontraktor pelaksana (kontraktor).
2.2    HUBUNGAN   KERJA   ANTARA   UNSUR-UNSU ORGANISASI PADA SUATU PROYEK.
Hubungan kerja antar unsur-unsur   organisasi pada suatu pekerjaan mempunyai jalur kerjanya masing-masing sesuai dengan tugas dan kewajibannya. Adapun hubungan kerja antar unsur-unsur organisasi tersebut diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Dalam  gambar  hubungan  kerja  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  konsultan pengawas, Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa dan kontraktor pelaksana sama-sama  bertanggung  jawab  pada  pemilik  proyek  sesuai  dengan  tugas  masing- masing.
Secara horizontal konsultan pengawas bertanggung jawab mengawasi kualitas dan kuantitas  suatu proyek  dan berkonsultasi  kepada  Dinas Pekerjaan  Umum  Kota Langsa sedangkan secara vertikal kontraktor pelaksana bertanggung jawab kepada konsultan pengawas dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa untuk dapat menunjang terciptanya keberhasilan suatu proyek.

2.3       PELAKSANA DI LAPANGAN
Pelaksanaan di lapangan dilaksanakan oleh CV. Hidayah Yaya. Waktu pelaksanaan  mulai tanggal  17 Mei 2017 dengan masa penyelesaian  selama 120 (seratus dua puluh  hari) dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal 09 Juni 2017 dengan No. Kontrak 53/SP/602.1/OTSUS/DISDIK/2017 Kelancaran pelaksanaan juga didukung oleh tenaga kerja dan bahan yang tersedia. Untuk kesinambungan  pekerjaan dalam pelaksanaan  di lapangan maka kontraktor  sebagai  pelaksana  harus  membuat  waktu  pelaksana  agar  pekerjaan selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Untuk pelaksanaan di lapangan maka disusunlah jadwal pekerjaan harian yang ditetapkan. Hal ini diperlihatkan sebagai berikut :
  1. Pagi mulai jam 08.00 12.00 Wib
  2. Istirahat jam 12.00 13.30 Wib
  3. Siang mulai jam 13.30 17.30 Wib

BAB III
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Untuk kelancaran suatu proyek adalah kewajiban bagi pelaksana untuk mengatur langkah-langkah  kerja  setiap  jenis  pekerjaan.  Hal  ini  menyangkut tentang jadwal peralatan yang digunakan. Penempatan pekerja yang terampil dan biaya  pengeluaran  sejak  pekerjaan  persiapan  sehingga  proyek  itu  terlaksana dengan baik.
Jenis pekerjaan itu antara lain:
1.      Pekerjaan Pondasi
2.      Pekerjaan Sloof
3.      Pekerjaan Tanah Urugan
4.      Pekerjaan Kolom
5.      Pekerjaan Pasangan Batu Bata
6.      Pekerjaan Balok Lantai
7.      Pekerjaan Plat Lantai
8.      Pekerjaan Tangga
9.      Pekerjaan Kuda-kuda
10.  Pekerjaan Atap


3.1              PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi yaitu pekerjaan yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan bawah (sub-structure) yang berfungsi untuk menempatkan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya.

3.2              PEKERJAAN SLOOF
Sloof  adalah  struktur  dari  banguna yang  terletak   di  atas  pondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh pondasi dan dilimpahkan ke tanah.  Selain  itu juga  berfungsi  sebagai  pengunci  dinding  agaapabila  terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh. Selain itu, sloof juga berfungsi untuk menahan gaya horizontal (misalnya gaya yang arahnya mendatar akibat gempa). Sehingg kompone struktur   yang  diikat  sloof  tadi  tetap  diposisinya dan bangunan tidak berubah bentuk atau bahkan rusak.

3.3    PEKERJAAN TANAH URUGAN
Pekerjaan tanah urugan yaitu penimbunan kembali tanah bekas galian atau penimbunan tanah dari luar lokasi proyek, pelaksanaannya adalah tanah diangkut dengan  menggunakan  dumtruck,  dituang  disekitar  lokasi  proyek.  Setelah  itu diangkut dengan menggunakan  kereta sorong dan dihampar di lokasi pekerjaan yang akan menjadi lantai dasar bangunan.


3.4       PEKERJAAN KOLOM
Pekerjaan ini diawali dengan pengikatan besi tulangan dan besi sengkang. Selanjutnya pemasangan mal untuk pengecoran, spesi diaduk menggunakan mesin molen, setelah spesi cukup rata teraduk, kemudian spesi dituangkan dalam ember- ember untuk di masukkan ke dalam mal kolom sampai penuh dan rata.

3.5       PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
Pemasangan  batu bata sebagai dinding merupakan  pekerjaayang perlu mendapatkan  perhatian  terutama  pada  pekerjaan  pasangan  bata  yang  ditujukan untuk pembuatan  dinding.  Semua pasangaharus diletakkan  tegak lurus, datar dalam satu garis lurus baik dalam arah vertikal maupun horizontal.

3.6       PEKERJAAN BALOK LANTAI
Pekerjaan ini dilakukan diawali dengan pengikatan besi tulangan dan besi sengkang. Selanjutnya pemasangan mal untuk pengecoran, papan mal di sokong dengan menggunakan kayu perancah atau bambu, untuk menahan beban spesi dan besi  tulangan  di  dalam  papan  mal,  hal  ini  perlu  dilakukan  agar  tidak  terjadi lendutan pada papan mal. setelah papan mal terpasang, spesi diaduk menggunakan mesin molen, setelah spesi cukup rata teraduk, kemudian spesi dituangkan dalam ember-ember  untuk  di  masukkan  kedalam  mal  balok  sampai  penuh  dan  rata. Setelah lima hari papan mal baru dibuka.

3.7       PEKERJAAN PLAT LANTAI
Pekerjaa ini   dilakuka diawali   denga pengikata besi   tulangan. Selanjutnya  pemasangan  mal  untuk  pengecoran,  setelah  papan  materpasang, spesi  diaduk  menggunakan   mesin  molen,  setelah  spesi  cukup  rata  teraduk, kemudian spesi dituangkan  dalam ember-ember  dan diratakan pada sekitar plat lantai sampai penuh dan rata. Setelah lima hari papan mal baru dibuka.

3.8       PEKERJAAN TANGGA
Tangga  merupakan  salah  satu  bagian  dari  bangunan  yang  berfungsi sebagai penghubung antara lantai pada bangunan bertingkat.

3.9       PEKERJAAN KUDA-KUDA
Kuda-kuda merupakan salah satu komponen struktur yang penting dalam mendirikan sebuah bangunan, karena kuda-kuda merupakan rangka pendukung utamatap yang juga akan memberikan  kekuatan,  keindahan  dan kenyamanan dalam bentuk. Kuda-kuda juga pada umumnya merupakan suatu konstruksi penyangga atau pendukung utama dari konstruksi atap sehingga kuda-kuda dibuat menyerupai bentuk atap.

3.10     PEKERJAAN ATAP
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh  ruangan  yang ada di bawahnya  terhadap  pengaruh  panas,  debu,  hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan. Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.


BAB IV
KEGIATAN POYEK YANG DI IKUTI

Kerja Praktek pada proyek Pembangunan  Ruang Kelas SMPN 9 Langsa adapun pekerjaan proyek yang penulis tinjau adalah sebagai berikut :
a)      Pekerjaan Balok Lantai
b)      Pekerjaan Plat lantai
c)      Pekerjaan Tangga
d)     Pekerjaan Kolom Atas
e)      Pekerjaan Pasangan Bata Bahan-bahan yang digunakan pada pembangunan gedung ini adalah :


·         Pasir
·         Semen
·         Batu bata
·         Kerikil
·         Air
·         Paku
·         Kayu
·         Besi Polos
·         Besi polos
·         Kawat ikat


Adapun alat-alat yang digunakan adalah :


·         Sekop
·         Cangkul
·         Ember
·         Sendok semen
·         Mesin molen
·         Alat pemotong
·         Palu dan Gergaji
·         Kereta sorong


4.1       PEKERJAAN BALOK LANTAI



Download file Lengkap doc Klik disini

Comments